SIAPA AKU…?
Aku bagian yang bias kumengerti tapi susah aku pahami untuk kenyataan, keberadaan, kepaatian dan kepercayaan. Aku mencoba mengahadapi semua secara optimis dan logika tentang siapa dan mengapa semua membisu, tentang aku dan bagianku. Setiap tingkah dan lakon tentang cerita dan nyanyian burung telah aku jalani sampai aroma nafasku berubah dalam bentuk kepalsuan dan kekakuan.
AKU SIAPA…?
Dan mengapa aku berada dalam kenyataan, dalam kenyataan tentang kebimbangan, kepalsuan. Dan mengapa aku binggung mengahadapi desiran angina, kekalutan hati sang mentari dalam membantah pernyataan tuan yang perkasa, kepalsuan menghampiri semua jawaban tentang aku?.
Kadang cahaya ingin membawa aku bernyanyi dan menari tentang bahasa sayang dan keluguan cinta, tapi………………………
Aku yang tak sanggup untuk menggapai dan meraihnya dalam bahasaku yang susah kumengerti.
Bisakah semua cerita malapetaka menjai keindahan tentang keberadaan dan kenyataan siapa aku?. Bisakah kerinduan menceritakan tentang murtadnya jasad dalam kebohongan dan kepalsuan yang didogma benar oleh pengikut setia keberanian dan kejujuran.
Hai keindahan tolong ceritakan pada semua benar atau salah sengketa yang kita bicarakan tentang semua (tentang aku). Tolong ikuti setiap langkahku agar semua bias jelas dan aku pahami, jangan biarkan aku kalut dalam bahasa kerinduan pada diriku pada rayuan tentang kehidupan abadi (yang selalu dicari angina dan dan dinanti oleh pengagum kerinduan)
Mahkota berada didepan mataku, kupu-kupu, kumbang dan kurcaci tersenyum, menandakan aku pantas berada dalam singgasana kebesaran yang………………………... tak ingin kumiliki, karena aku belun pantas, karena aku belum tahu siapa diriku dan mengapa aku berada dalam kenyataan yang susah kumengerti. Bulan, awan dan bidadari tak tau apa yang mereka raih setelah mereka berkata aku pantas menemanimu mencari jawaban.
Memang dirimu siapa……?
Yang manpu membendung diriku dalam kenyataan sebenarnya yang ingin kuraih, sekali lagi pantas aku bertanya memang dirimu siapa………………………..?
Yang sepertinya banyak tahu siapa diriku (aku mencari aku karena tidak tahu, tapi kamu menemaniku sepertinya kau banyak tahu).
Kadang semuanya sok tahu siapa diriku, hanya cahaya yang mencoba memahami siapa diriku, dalam bahasa sayang dan kerinduan yang semua ingin meraih (dalam bahasanya yang tidak bias kumengerti) sekarang aku merasa berada dalam lubang yang dalam, dan sedikit bias meraih udara tapi hampir dekat dengan harapan, tentang aku terlupakan sejenak karena sebagian diriku terbuai dalam syair tentang kehidupan masa depan.
Lepaskan AKU………..!
Jangan kurung aku dalam sangkar cerita keindahan masa depan, biarkan aku mencari sebelum semua mencariku. Sosok bidadari mengahampiriku dalam kepolosan, ia tersenyum dan bersabda : jangan marah pada bintang, bulan, cahaya, awan bahkan diriku tapi salahkan dirimu. Mengapa kamu berada disana mencari sesuatu yang ada pada dirimu sendiri.
Semua haru menatapku, semuanya menangis. Maafkan aku semua anugrah kehidupan, karena ku salah menempatkan diriku, dan aku salah menilai semua bagian tentang kerinduan dan keindahan, aku salah…………………………
Karena aku lemah, pijakan hanya ego dan logika yang tak mampu dicerna olehku, maafkan aku semua aku bimbang.
10:49//05 Maret 2004
//panek2//syahh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar