Rindu Pa
aku bocah kamaren yang terisak sedih
dimalam itu, tangis tak henti hingga jagaku pada pukul 02.00 masih basah dengan
air mata
ku ingat hari itu selasa dalam
tidurku kau datang, dalam cerita marah karena kacamata miring didalam kulkas,
seperti biasa egomu masih tetap hebat padaku karena kau pemilik gen ku tak
pernah merasa rendah
hari itu habis kalender pada angka
31, dan aku masih terisak hingga pembaringan ini membuat muak dan
membuatku bangkit ke ruang tengah dengak isak yang belum terhenti.
sujud menjadi jawaban terang dari
pertanyan pelukan hangat dalam tidur tadi, kami rindu pa..... walau...
walaupun..., dan kau tetap bagian kerinduan kami dan hanya kalimat surga
kukirim malam ini karena hanya itu yang aku bisa
kan ku coba ingatkan yang lain dan
kuceritakan akan rindunya kau pada kami..!
03/11/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar