kepingan cerita yang terceritakan, takut lusuh karena terbebani masa. maka berkicaulah kau sang jiwa
KicauJiwa
Coretan Di Dinding
Coretan Di Dinding
lama ku menatap didinding itu terpaku dan keras sekali berpikir, dinding pembatas antara kamar kalian dengan kamar kita berkumpul berbagi cerita untuk menaklukan dunia, dinding itu hanya tercoret dengan cerita kalian.
tiba-tiba dengan kecilmu memegang tanganku dan ku lihat disebelah adikmu sudah berdiri menyaksikan sketsa yang hanya kaliah yang tahu
kalian berebut cerita tentang hebatnya pahlawan ilusi dalam coretan itu, tentang heroiknya dia dalam merebut kemenangan walaupun banyak kematian disana. ya itu lah cerita yang susah ku pahami dari imajinasi mu anak-anakku dan itu yang akan ku jaga sampai nanti tugasku ku selesai untuk mendampingi kalian menaklukan dunia
(coretan hebat anakku)
2015
Nama Ditambah Gelar
Nama Ditambah Gelar
Nama merupakan bagian dari
kehidupan didunia, mulai dari masyarakat komunal primitif sampai pada peradaban
sekarang,
Setiap yang lahir dimuka bumi
sudah tersedia nama buatnya dan menjadi bagian dari kehidupan yang dijalaninya
dan nama tersubut akan menjadi bagian dari jati diri mahkluk hidup. Tidak
terkecuali binatang dari segi bentuk dan jenisnya sudah menandakan nama dari
binatang tersebut seperti Ayam berkaki dua, mempunyai sayap dan berkotek. Dll.
Jika binatang tersebut mempunyai
tuan tentunya tuan tersebut memberikan nama yang sesuai dengan keinginan
tuannya, misal secara lahir binatang tersebut adalah Kucing dan tuan tersebut
memberi nama Simanis dengan harapan apabila kucing ini besar akan menjadi
kucing yang penurut dan lucu sesuai dengan nama yang diberikan. Maka telah terselip harapan tuan dalam pemberian
nama untuk sikucing.
Bila kita lihat manusia dalam memberikan nama pada keturunannya tentunya
dalam mencari kata untuk nama tersebut mempunyai harapan dan do’a yang menjadi
bagian dalam kadar nama tersebut dan menjadi sebuah kepastian bahwa nama yang
akan diberikan kepada sang anak tidak akan menjadi Antonim kata bahkan Sinonim
kata kelak mereka dewasa nanti. Tidak menjadi bahan anekdot dingin dalam
keseharian sang anak. Maka nama yang diberikan kepada manusia secara garis
besar berbeda dengan binatang, dalam mencari kata tidak asal dan harus memiliki
makna filosofis yang tinggi karena didalamnya sudah terselip semua ungkapan
kasih dan sayang.
Apabila nanti ditemui sindirian atas
nama tersebut tentunya akan menjadi polemik buat anak tersebut, makanya dari
awal sebelum terlahirnya sibuah hati dimuka bumi telah dicari nama yang menjadi
bagian curahan keinginan manusia untuk keturunannya.
Begitu juga dalam pemberian gelar
yang mendampingi gelar tersebut, ada gelar yang didapat dalam jalur pendidikan
formal ditempuh dalam waktu yang tak singkat dan apabila gelar tersebut dipakai
pada orang yang tidak menempuh jalur tersebut tentunya menjadi perkara di ranah
yang berbeda. Ada
juga gelar yang diberikan kepada kekurangan seseorang ataupun karena
kelebihannya, tentu dalam penyebutan gelar tersebut harus disepakati oleh yang menerima gelar. Jika mereka tidak setuju
tentunya sikap perlawanan muncul saat gelar disebutkan dan menjadi pertikaian
pada kedua pihak bahkan bisa berkembang pada kelompok. Tapi seandainya yang
diberi gelar setuju tentunya akan menerima saat gelar itu dipanggilkan padanya.
Berbeda dengan gelar Adat
tentunya orang yang menyandang merupakan panutan dalam lingkungannya, menjadi
arahan dalam masyarakat dan menjadi pimpinan dalam berdemokrasi. Tidak semua
yang lahir langsung menerima simbol kebesaran tersebut. Gelar adat merupak
kebesaran yang telah dibentuk dan dibakukan pada masanya dan tidak untuk
dipermainkan atau digantikan kata, diberi antonim, sinonim, atau mengubah arti
kata dalam gelar tersebut.
Gelar adat dalam arti kata
mempunyai pengaruh dalam nuansa demokarasi, dalam bahasa maknanya jauh dari
penyebutannya dan harus diteliti dan dipahami sebelum latah untuk menulis dan
mengungkapkannya.
Jangan karena gelar tersebut aneh
dalam bahasa dijadikan alur cerita dalam tertawa, karena dasar filosofis dan
nilai- nilai luhur gelar itu sudah ada saat dibentuk dan artinya bersandingkan
dengan nilai – nilai luhur yang ada pada masyarakat adat dan merupakan bagian demokarasi
dari masa leluhur sampai sekarang dan itulah wajah kita sendiri.
Jika nama dan gelar adat telah
disandingkan menandakan kebesaran bagi yang menyandangnya dan merupakan tokoh
dalam masyarakat yang tak bisa dipisahkan dalam hidup berdemokrasi.
Jika seandainya diantara kita
mengganti atau mencemoohkan nama atau gelar tersebut berarti kita meludahi
wajah sendiri..! dan jika hal tersebut terjadi siapa yang disalahkan..?
Seorang Pekerja media
( sudah bertahun, tidak ingat kapan paragraf ini terangkai )
Cerita Lain
Cerita Lain
berawal dari senyum dan lanjut pada
bunga dan cerita pun terangkai, cerita itu antara kita dan mareka yang
ada disekitar kita dan terikat janji janji sumpah dan sumpah
bertemu dalam rangkaian cerita dan bunga teruslah begitu, kadang tak ada suara yang melerai angkuhnya berebut cerita
tak
mungkin rasanya rangkaian cerita dan bunga itu terpisah karena sudah
bagian dari pertemuan yang telah ditentukan, tapi bagaimana semua itu
terus terangkai padahal kita sama sama terikat oleh mereka yang butuh
bunga dan cerita yang lain.
aclmemo .. .. 17
Catatan Dalam Buram
( Tidak Berjudul )
masih terasa masa itu, nafas dan rindu masih diharapkan walau tak mungkin bersatu
karenamu saat itu mesih terasa dan masih terperangkap masa itu, setiap waktu tak terlupa detak itu dan masih terasa.
tergantikan dalam kenangan tersusun dalam ingatan masa itu. susah tergantikan dan telah terangkai dalam hati...
21 April 17
Lelah Yang Terlupakan
Lelah Yang Terlupakan
tak
bisa bebas dalam ruang ini hanya patung diam tunggu terpahat, sakit
sampai keujung rambut terkuras kata demi kata pikir dan terpikir, betapa
rindu ruang sendiri teriak teriak dalam peluh hingga penat terobati
tapi tak jua terhiraukan
mungkin
tak bisa ku seperti ini tapi tak pernah tahu kapan harapan itu seperti
mimpi. hari ini esok dan lusa keluh lelah ini akan terus terdiam dan
terpasung tak hiraukan mareka.
kutatap
hanya dinding ini dan tulisan tulisan untuk ku pikir ku rangkai dan
terbentuk hingga mengerti, ini seperti jalan salah dan tidak harapan
untuk bangun. jujur ini bukan dunia yang kuharapkan yang berkoar
sepuasnya makan sepuasnya dan isinya tetap tersisa.
ada
ruang kecil dalam lelah itu yang puas pada suasana dan pemaksaan dan
bertahan dalam ruang ini yang selalu tersibukkan situasi.
aclmemo.. .. 17
Rajaku
RAJAKU
mahaputra raja, kau memang raja kata katamu ibarat
perintah yang terlaksana, tapi aku penguasamu di istana kecil ini
dibawah kekuasaan besar pemilik hidup
hingga
malam ini mahaputra raja ku marah besar karena ibunya pergi tanpa
diketahuinya, aku telah melarang kau pergi dengan mahaputra perkasa
abangmu tapi 4 tahun umurmu belum bisa menilai pentingnya himbauan
papamu ini.
marah mu tak
terbendung bahkan amak jadi sasaran kemarahanmu yang kau bentak sambil
kencing dicelana putih itu, kau bahkan duduk dibantal tanpa celana
sambil berkoar marah pada amak yang membuat emosiku meledak malam itu
karena amak (ibu) bagi papamu ini adalah bidadari yang harus dihormati
pantang bagiku untuk melawan dan membentak.
ku
gendong badanmu tanpa menyandarkan tubuh dan emosimu pada dadaku.
emosiku masih terkendali nak, ku pukul kau dengan celana ibumu tepat
dikaki tapi kau masih manatap marah padaku karena ibumu pergi.
beberapa
kali ku bilang ibumu pergi sebentar karena daun sirih yang menjemputnya
untuk hadir. tapi kau masih terisak marah karena ditinggal. yah
terpaksa aku keras dengan ikat pinggang tergantung di pintu kamar.....
ikat
pinggang kanvas kulipat dua terpukul pada kakimu nak dan sempat
mengenai tanganlmu. 3 (tiga) kau terpukul dan terus terisak menyatakan
kau sayang mama. sembunyi diselimut namun isakmu tambah banyak.
aku menyesal... ya menyesal, tapi itu harus nak untuk kau keras dan tahu bahwa kesalahan ada hukumnya.
akhirnya
tersandar mahaputra rajaku di pelukan hangat ini kubalut tubuhmu dengan
selimut malamku, ku peluk erat sambil kuusap kepalamu dan sesekali
kicium dan kurasa wangi surga dikepalamu.
redamnya
tangismu berangsur dan terlelap hingga mamamu pulang dan kujelaskan.
tapi tetap sayang ibumu lebih dari bumi ini kau dipeluk dan elus lembut.
seketika itu kau seperti biasa kembali langsung bercerita tentang
rindunya kamu padanya walaupun tak sampai hitungan jam ditinggalkan.
27 april 17
Secuil Harapan Untuk Jadi Munusia Biasa
kilasan catatan buram
Secuil Harapan Untuk Jadi Munusia Biasa
Negara tidak akan membayar keluh dan semua tenagamu, negara hanya membayar sedikit dari kerjamu yang terakui.
Absen sebelum jam 8 pagi dan pulang setelah pimpinan pulang (jam 16.00 ditunggu ee ternyata baru buka facebook, jam 15.15 naik mobil dua angka warna merah langsung pulang tanpa tin tin...) busetttt
Susah dan perih hati tak terkira hp dari usaha sendiri dan dimanfaatkan tanpa kajian biaya perawatan berbunyi lembut seperti sudah tak sanggup menahan beban kamuflase, "pa pulang lagi pa.......
uhhhhhhhhhh remuk remuk........
tidak ada satupun yang bisa dibawa pulang, hanya letih ditambah beban cerita yang terceritakan berulang kali disini....... (aku sudah terperangkap) tak tahu harus bagaimana lagi, kritis ku tumpul...
catatan berserakan
27 april 17
Secuil Harapan Untuk Jadi Munusia Biasa
Negara tidak akan membayar keluh dan semua tenagamu, negara hanya membayar sedikit dari kerjamu yang terakui.
Absen sebelum jam 8 pagi dan pulang setelah pimpinan pulang (jam 16.00 ditunggu ee ternyata baru buka facebook, jam 15.15 naik mobil dua angka warna merah langsung pulang tanpa tin tin...) busetttt
Susah dan perih hati tak terkira hp dari usaha sendiri dan dimanfaatkan tanpa kajian biaya perawatan berbunyi lembut seperti sudah tak sanggup menahan beban kamuflase, "pa pulang lagi pa.......
uhhhhhhhhhh remuk remuk........
tidak ada satupun yang bisa dibawa pulang, hanya letih ditambah beban cerita yang terceritakan berulang kali disini....... (aku sudah terperangkap) tak tahu harus bagaimana lagi, kritis ku tumpul...
catatan berserakan
27 april 17
Pintu
PINTU
Jalan perjalanan yang kita tempuh, tak surutkan langkah hanya mencari sekantong tawa di kota itu.
waktu itu berjalan terasa sebentar dan sampai pada ketika itu....
ruang yang penuh kaca berlantai banyak dan hanya bersua kita dan kita tertawa bahagia
tepat diruang itu didepan pintu bertanya pada pintu itu, pintu itu mau kemana tanya mu..
ya dalam benak mu mungkin banyak bayangan fatamorgana masa mu disana bahkan pahlawan super mu mungkin juga disana ...
tapi itu pintu kamufalse dinding itu yang tercoret bagus dengan warna warnamu, indah, bagus rupanya ya begitulah..
Pekanbaru 29 juni 17
Langganan:
Postingan (Atom)
-
"KEBIMBANGAN JIWA AKAN BAYANGAN ANGIN" Aku adalah puing atas kekecewaan masa suram, tentang cerita syair kehidupan maya...
-
UNTUK SIAPA DAN KEMANA JIWAKU BERLAYAR MENCARI TAHTA KERINDUAN Jiwa telah lelah berjalan, mencari sesuatu perasaan yang bias...
-
DIRI BERTANYA SIAPA AKU…? Aku bagian yang bias kumengerti tapi susah aku pahami untuk kenyataan, keberadaan, kepaatian dan k...