KicauJiwa

KicauJiwa

TENTANG AKU DAN BAGIANKU 1





"KEBIMBANGAN JIWA AKAN BAYANGAN ANGIN"

Aku adalah puing atas kekecewaan masa suram, tentang cerita syair kehidupan maya sang pujangga klasik yang selalu menghantui, tapi selalu kujadikan sandal halus untuk meniti dunia impian.

Aku adalah Arang Merah yang ingin merubah tapi dijadikan Arang Hitam yang kumal dan dianggap kotoran kumbang jahat jelmaan sang Iblis, Terbang dan selalu terbang bersama hayalan yang tak mungkin diraih, karena pemuja benteng yang dianggap bersih selalu bertanya siapa dan mengap begitu, dengan sumpah serapah yang selalu merasa dia benar sebening dan sesuci air.

Bimbang dalam keterpanaan, akan semua yang palsu terhadap wajah-wajah penyair dan sang pemain teater kehidupan. kelihatannya mereka mencari makan dari puing-puing kekecewaan masa suram yang ada padaku.

Apakah mereka selalu menganggap nyanyianya benar untuk didengarkan dan dipertontonkan, oleh semua penganut setia keabadian luka. Seakan langit runtuh dan ombak menutup kupingnya saat nyanyian itu diuraikan kidung yang tak tau kemana jalan arahan. Seakan malaikat tersenyum sinis tertawa geli menyaksikan.

Aku manusia yang penuh coretan mimpi yang ingin diungkapkan lewat syair merdu diatas tahta merah, Aku Manusia biasa yang selalu mencari kebenaran di siang dan malam bersama embun kesunyian yang selalu menemani, bersama bayangan malaikat yang mengerti isi sanubari dan hasrat.

Mengapa dan mengapa bayanganku dan Aku selalu disalahkan?. Mengapa syair dan nyanyian kalian tak pernah didengarkan sendiri dengan hati, apakah benar atau slah. mengapa Aku yang disalahkan?. Mengapa.!, Aku hanya mencoba menyulam kebenaran hati yang sudah tersimpan selama ini.

Batu mengapa kau diam, angin mengapa engkau terpaku, jangan saksikan aku menangis. Tapi saksikan apakah ini pantas untuk didendangkan, apakah ini pantas untuk semua pengikut abadi luka.

Kadan kekalutan selau menyelimuti hati sang perindu, dengan belaian mesra menoba menidurkan aku dari keja perubahan.

Jangan mencoba bimbang pada sahabat tapi bimbanglah terhadap dirimu, mengapa aku?, dan selalu menebarkan api cemburu terhadap hati sang bunga malam, yang selalu berkata jangan bangunkan aku saat bermimpi tentang kerinduan, yang selalu mengungkapkan luka yang sebenarnya terhadap hati dan jiwa.

Jangan mencoba bimbang padaku, karena aku bagian teratas dari kebimbangan puing-puing keindahan. Aku pernah berkata pada jiwa jangan kecewakan semuanya karena dirimu adalah makluk yang paling takut dikecewakan dan mengecewakan, tapi mengapa semua yang aku gores tentang cerita hati kebenaran hati selalu disalahkan dan dilecehkan, dan mengapa syair merduku hanya nyanyian segumpal dendam atas ketidakmampuan mereka atas dirinya.

Aku adalah Aku, dan aku adalah kebenara yang ingin kuungkap atas keadaan ku saat ini, tak terpikirkan olehku semua maupun sebagian ataupun satu menjadi Aku. karaena Aku menganggap aku benar atas jalan yang aku tempuh, maupun jalan yang aku tempuh utnuk kalian.

Aku masih suci dari iblis yang sudah hinggap dibahu kalian, karena aku sudah menjadi diriku sendiri dalam nadi dan tarikan nafasku, dalam sunyi dan kebenaran jiwa yant teranut saat ini.

Aku adalah Arang Merah yang ingin melakukan perubahan pada setiap sudut rumah jiwa, tapi aku selalu dianggap kotor dan dianggap iblis yang selalu ingin menyesatkan pengikut setia dunia bayangan gila.

Cobalah sekali saja jangan salahkan aku, akanku ukir keindahan desetiap hati kalian yang apuh, coba sekali saja jangan anggap aku hina, akanku hias seluruh jiwa kalian dengan kepercayaan dan kebenaran tyang ada tentang dunia. tapi jangan manfaatkan aku untuk semua maksud..................................................................... karena aku ingin menggores kenangan indah tentang cerita ini untuk pengikut dimasa depan, hargai hatiku, hormati jiwaku, dan percayai senyumku dengan bagian terkecil ilusimu...........................................................

Aku kecil dan cobalah mengerti Aku seperti mengerti kayalan kalian...................................


04 Februari 2004
//kolong jiwa//syahh




Tidak ada komentar:

Posting Komentar